PKLP bersama PKHS: Pengalaman Berharga Tak Terlupakan
Putri
Amalina, Riszki Is Hardianto, Iqbal Ali Akbar *)
*)Mahasiswa
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata,
Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor
Pada 26 Januari hingga 24
Februari 2015 kelompok mahasiswa dari IPB melakukan kegiatan Praktik Kerja
Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Anggota kelompok
dibagi untuk mengikuti berbagai kegiatan. Beruntungnya kami (Putri, Riszki, dan
Iqbal) mendapat kesempatan mengikuti kegiatan di PKHS. Kedatangan pertama ke
PKHS yaitu pada tanggal 5 Februari 2015. Belum ada komunikasi langsung dengan
pihak PKHS sebelumnya karena yang menjadi penghubung kami adalah pihak TNWK.
Kami juga belum banyak mengetahui PKHS. Kami baru mendengar dan membaca sedikit
tentang PKHS dan yang tergambar adalah “berat”.
Kedatangan
kami disambut hangat oleh koordinator PKHS di TNWK yaitu Pak Sumianto. Kami
dijelaskan secara singkat mengenai sejarah dan kegiatan PKHS. Kami juga
langsung dikenalkan dengan kamera, diperlihatkan hasil-hasil foto harimau dari
kamera trap yang membuat kami terkagum-kagum. Satu kata untuk kesan pertama
kami ketika pertama kali mengetahui apa itu PKHS : Kerrennn....Kami beruntung karena datang
ketika tepat akan dilakukan kegiatan ke dalam kawasan. Kami bermalam di kantor
PKHS untuk mempersiapkan perlengkapan ke lapangan. Malam dihabiskan dengan
melihat video hasil video trap milik PKHS. Video tersebutlah yang membuka mata
kami, menyadarkan kami bahwa kami berada di tempat yang sangat kaya akan
keanekaragaman hayatinya terutama untuk satwa. Hal yang tidak kami
sangka-sangka untuk Way Kambas setelah beberapa hari berkegiatan di dalamnya. Kami
tidak salah langkah, pikir kami. Kami benar-benar termotivasi dan mendapatkan
suntikan semangat untuk menggali dan mengenali potensi TNWK lebih dalam,
terutama berkegiatan dengan PKHS. Kesan “berat” sedikit terlupakan.
Pengalaman Mahal
Akhirnya kami
ke lapangan. Sejak awal datang Pak Sumiyanto telah mengingatkan bahwa kami
dipersilakan untuk belajar sebanyak-banyaknya. PKHS sudah berpengalaman
menerima mahasiswa bergabung melakukan kegiatan bersama baik dalam praktik
lapang atau penelitian. Kami diminta untuk mengungkapkan saja apa yang memang kami
butuhkan kepada staf PKHS agar staf bisa membantu memenuhinya. PKHS begitu
terbuka dengan mahasiswa, dengan kami. Benar saja, selama berkegiatan banyak
sekali ilmu pengetahuan baru yang kami dapatkan. Pengetahuan kami dapat tidak
hanya tentang harimau, tidak hanya tentang kehutanan, bahkan hingga pengetahuan
umum. Kami berasa sedang kuliah di lapangan, kuliah tak terhitung sks nya.
Kami
akui kualitas staf PKHS hasil interaksinya dengan lapangan selama bekerja mengagumkan.
Staf PKHS juga jika dipandang sebagai
interpreter sudah cukup baik. Dengan keramahan dan kerendahan hati aktif sekali
menginterpretasikan setiap hal yang ditemukan kepada kami. Terkadang kami
seperti diuji dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan secara tiba-tiba.
Pertanyaan yang tak bisa kami jawab maka dijelaskan oleh staf PKHS. Jika bisa
kami jawab kami melakukan sharing di
sana. PKHS menjadi fasilitator belajar yang sangat menyenangkan.
Kami
diajak untuk mengetahui bukan hanya tentang kamera trap, tanda sekunder satwa,
tetapi juga tentang sejarah TNWK, mengamati interaksi alam, mengenali jenis
tumbuhan, hingga mengenali suara burung. Ilmu yang kami dapatkan selama di
lapang tidak semua bisa kami dapatkan selama kuliah, ban yak hal-hal baru yang menyenangkan. Tidak
hanya dilapang, di kantor pun banyak mendapatkan pengetahuan terutama kamera
trap. Staf PKHS sendiri mendapatkan ilmu mengolah data video trap dengan mahal,
tapi kami dapatkan cuma-cuma. Kami kembali dibukakan pengetahuannya bahwa
betapa banyak data yang dapat dihasilkan jika ada kemauan untuk mengolah dari
sebuah kamera atau video trap. Banyak orang yang belajar mengolah data dengan
PKHS, dan kami termasuk yang sudah melakukannya.
Melihat satwa yang benar-benar
nyata walau hanya lewat rekaman saja sudah membuat kami takjub. Satwa itu
benar-benar ada, bukan hanya gambar di buku-buku panduan saja, bukan hanya
angka yang menunjuk kan jumlahnya saja
di laporan-laporan. Ditambah kami mendapat kesempatan perjumpaan langsung
dengan tapir, babi, cairina, kuau, mendengar suara harimau. Tak dapat
diungkapkan dengan kata-kata untuk menggambarkan apa yang kami rasakan.
Kami juga banyak belajar dari
staf PKHS. Semangat para staf dalam upaya konservasi di TNWK terutama untuk
harimau patut diacungi jempol. Mereka tampak bekerja ikhlas dan membawa senang
suatu pekerjaan, sambil terus belajar baik itu mencari ilmu mengikuti pelatihan
bahkan banyak yang otodidak atau trial
and error selama learning by doing.
Walau tantangan yang dihadapi juga tidak selalu kecil, tetapi PKHS membuktikan
selama belasan tahun tetap eksis dan terus berkembang dengan bertambahnya
anggota baru, dan tentu sumbangsih PKHS sebagai mitra TNWK sangatlah berharga untuk
dunia konservasi bukan hanya bagi TNWK tetapi bagi Indonesia dan dunia yang concern dalam hal konservasi harimau
sumatera.
Keluarga Baru
Satu
lagi kelebihan PKHS sebagai suatu yayasan: tida kaku. Kekeluargaan begitu
terasa di sini, membuat kami cepat akrab. Terutama bagi Putri yang perempuan satu-satunya
dari kami merasa sangat dijaga. Selama di lapang dari yang awalnya canggung
namun suasana cepat membaur, mengalir begitu saja, begitu cepat seakan kami sudah
saling mengenal sejak lama. Seakan tidak ada jarak usia antara kami. Susah
senang dalam kebersamaan di lapang mebuat hal yang tergambarkan “berat” pada
awalnya menjadi biasa saja dan menyenangkan.
Hasil
perkenalan kami tidak berhenti selama di lapang, staf PKHS sangat terbuka untuk
terus menjalin komunikasi sampai kapan pun. Kami bahkan ditawarkan jika ingin
dibantu dalam hal penelitian, kami bisa bergabung kembali dengan PKHS. Tanpa
perhitungan, PKHS sedia membantu siapapun tamunya. Nilai itu lah yang paling
membekas dari PKHS. Tiada kata yang dapat menggambarkan betapa bersyukur dan
berterima kasihnya kami kepada PKHS. Fasilitas lengkap dan dicover, ilmu dan pengetahuan dibagi,
ditambah dirangkul dalam kekeluargaan. Terima kasih PKHS, atas pengalaman mahal
yang tak terlupakan selama di Way
Kambas.
Komentar
Posting Komentar