Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Selamat dari sergapan harimau

Gambar
Disampingku anak muda biasa dia bukan staf kementerian kehutanan..tapi dia lebih lama berada dihutan dari pada kami. Dia berjalan kaki di dalam rimba lebih jauh dari kami.. dia menjaga rimba dan isinya lebih dari kami.. dialah Rimbawan sesungguhnya.

Semangat Memperingati Hari Rimbawan ke-35

Gambar
Penanaman pohon oleh tim PKHS di PLG PKHS-WK. Balai Taman Nasional Way Kambas bersama mitra-mitra mengadakan beberapa rangkaian acara dalam memperingati hari Rimbawan ke-35. Pada hari Kamis, 15 Maret 2018 diadakan kegiatan bersih-bersih sekaligus penanaman pohon di lingkungan sekitar PLG. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Subakir selaku Ka. BTNWK berserta staf jajarannya. Tim mitra yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah PKHS, WCS, Alert, RPU, dan ERU. Selain sebagai kegiatan untuk memperingati hari Rimbawan, mempererat silatirahmi antara BTNWK dan para mitra adalah hal yang tidak kalah pentingnya. Pohon yang ditanam dalam kegiatan ini adalah Cempaka, Pule, Mentru, dan Salam sebnayak 100 bibit. Penanaman pohon ini merupakan salah satu simbol dari kepedulian terhadap alam. PKHS sebagai salah satu mitra BTNWK mengerahkan semua tim untuk mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk semangat yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang bernuansa peduli t...

Apriawan: Pelaku Survey Harimau Sumatera di TN Way Kambas

Gambar
Namanya pendek saja, Apriawan biasa dipanggil Kang Apri atau Pak Apri, dalam beberapa buku yang dibuat oleh orang bule namanya   sering ditulis Apribadi.   Lahir di Tulung Agung   Jawa Timur, pada tanggal 04 April 1965.     Sepintas lalu bapak dua anak ini tampak menyeramkan bagi orang yang belum mengenalnya karena kulitnya yang hitam dan tubuh besar ditambah lagi terkadang memelihara jenggot lebat.

SEJARAH PERJALANAN

Gambar
Hasil gambar tangkapan kamera trap yang dipasang di Taman Nasional Way Kambas 1.     Proyek Harimau Sumatera (Sumtran Tiger Project/STP)   P royek Harimau Sumatera atau Sumtran Tiger Project/STP diawali pada tahun 1995. Proyek ini  merupakanproyek kerja sama para pihak baik dari dalam dan luar negeri; Derektorat Jenderal PHPA dan LIPI (pemerintah), Taman Safari Indonesia (swasta/Lembaga Konservasi) dan lembaga pendidikan perguruan tinggi terpilih di Indonesia,  Minesota Zoo (sebagai administrator), TTF, Exon Mobile, USFish sebagai pendukung dana. Pendiri STP adalah Dr. Ronald L. Tilson, salah satu officer dari Minesota Zoo, USA yang pada saat itu mengawali sebuah kegiatan nyata untuk menyelamatkan harimau sumatera yang sekaligus sebagai salah satu amanat dari Strategi Konservasi Harimau Sumatera di Indonesia tahun 1994. 2.      Program Penyelamatan Dan Konservasi Harimau Sumatera/PKHS (Sumtran Tiger Conservation Program/ST...

Macan Dahan, Family Harimau Sumatera Juga Terancam

Gambar
Macan Dahan yang tertangkap oleh kamera trap di Taman Nasional Way Kambas PKHS-WK . M acan dahan atau dalam nama ilmiahnya  Neofelis nebulosa  adalah sejenis family kucing yang berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95 cm. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti  awan  dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang telinga. Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam. Macan dahan betina serupa.  Daerah sebaran macan dahan berada di Asia Tenggara, baik di hutan dataran rendah dan pegunungan.  Macan dahan adalah hewan nokturnal yang aktif berburu di malam hari. Hewan ini banyak menghabiskan waktunya di atas pohon dan dapat bergerak dengan lincah diantara pepohonan. Mangsa macan dahan terdiri dari aneka satwa liar berbagai ukuran sep...

Pentingnya Memantau Habitat & Satwa Mangsa Harimau Sumatera

Gambar
Pengamatan aktivitas satwa mangsa Harimau Sumatera dari rumah pohon PKHS.  Survey dan pengamanan habitat merupakan salah satu kegiatan yang PKHS lakukan  untuk memantau sekaligus melindungi habitat bagi semua satwa, khususnya Harimau Sumatera dan pendukung bagi kehidupannya di alam liar.  Habitat yang diamati meliputi hutan, sungai, rawa, alang-alang, dan sebagainya.  Kondisi suatu habitat yang baik tentu juga berpengaruh terhadap baik tidaknya populasi satwa yang ada. Harimau Sumatera yang berada di Taman Nasional Way Kambas saat ini kondisi habitatnya secara umum masih baik. Habitat yang baik ini juga mendorong ketersediaan pakan bagi Harimau Sumatera. Kijang, Sambar, dan Babi hutan merupakan satwa utama yang menjadi mangsanya. Saat kegiatan pemantauan secara langsung di lapangan terlihat bahwa jejak skunder maupun video menunjukan jumlah populasi satwa mangsa masih sangat melimpah. Walaupun demikian kegiatan pemantauan harus tetap berjalan dengan int...

Sejak Dini Mengenal Harimau Sumatera

Gambar
Salah satu siswa Yayasan Baitul Muslim yang aktif ingin mengetahui Harimau Sumatera PKHS Way Kambas.  Baitul Muslim sebagai salah satu lembaga pendidikan melakukan kegiatan bernuansa edukasi alam di TNWK. Acara yang berjudul Super Camp Yayasan Baitul Muslim ini berlangsung pada 15-17 Desember 2017 di Vicitor Center, Plang Ijo. Diikuti oleh siswa-siswi dari berbagai tingkatan, mulai dari pendidikan dasar sampai yang sudah menengah atas.  Dalam kegiatan ini PKHS diberi kesempatan untuk memberikan materi kepada para siswa mengenai hakikat konservasi alam, lembaga PKHS, dan seluk beluk kegiatannya. Menanamkan sejak dini pengetahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan, satwa, dan flora yang ada di Taman Nasional Way Kambas sangat penting dilakukan. Harimau Sumatera yang merupakan salah satu satwa utama yang ada di taman nasional ini ternyata masih belum banyak yang mengetahui keberadaannya.  Antusias para siswa sangat baik selama berlangsungnya acara. Respon ya...

Puncak Musim Penghujan Tak Menjadi Penghalang

Gambar
Tim menyeberangi sungai di jalur Rawa Badak, TNWK PKHS-Way Kambas . Puncak dari musim hujan pada tahun ini telah diprediksi jatuh pada bulan Februari. Curah hujan yang beritensitas sangat tinggi tentu membuat debit air di sungai maupun rawa khususnya di dalam wilayah Taman Nasional Way Kambas meluap. Hal inilah yang juga dirasakan oleh tim pemantauan populasi Harimau Sumatera PKHS.  Mencari tanda-tanda skunder Harimau Sumatera atau pun satwa lain dengan keadaan curah hujan yang tinggi tentu akan mempersulit pencarian. Hal ini dikarenakan jalur yang terendam oleh air sehingga tanda yang ada tidak banyak yang terlihat. Namun demikian tidak menyurutkan semangat tim untuk terus mencari tanda-tanda sekecil apapun. Jalan yang terendam, hujan lebat, dan menyebarangi sungai yang dalam meluap harus tetap tim lalui guna mendapatkan data di lapangan. Keselamatan tentu tetap harus diperhatikan dalam setiap melakukan kegiatan. Melihat keadaan yang seperti ini maka seorang individu...

Mengenal Harimau dari Tanda Skundernya

Gambar
Pengukuran Jejak Harimau Sumatera Labuhan Ratu VI. Setiap kehadiran satwa pasti meninggalkan tanda sekundernya. Tanda tersebut bisa berupa bekas tepak kaki, kaisan, cakaran, bekas pakan, kotora, urin, dan sebagainya. Inilah yang mendasari untuk melakukan penginderaan terhadap kehadiran dan keberadaan Harimau Sumatera dan satwa liar lainnya sebagai bukti awal.  Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu lanscape dari PKHS. Wilayah yang berkonture datar dan merupakan jenis hutan skunder muda adalah karakteristik taman nasional yang berada di selatan Pulau Sumatera ini. Tim PKHS secara rutin melakukan kegiatan survey tanda skunder Harimau Sumatera setiap bulannya. Proses ini pun tidak selalu mudah dan banyak sekali variabel yang mempengaruhi, diantaranya adalah kondisi substrat tanah, seresah, cuaca serta kepekaan dari surveyor itu sendiri. Butuh proses dalam pemahaman tentang ini yaitu pengalaman di lapangan yang baik. Dalam kegiatan di lapangan tim berjalan di jalur satw...

Penyediaan Sumber Air Minum Satwa Musim Kemarau

Gambar
Kijang minum dari air bak yang disediakan Tim PKHS Labuhan Ratu VI.  Musim kemarau merupakan peristiwa alam yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia. Durasi kemarau mencapai 3-5 bulan. Biasanya musim kemarau terjadi antara April s.d September (normal). Dampak musim kemarau yang paling terasa terutama bagi hutan dan kehidupan liar adalah kekeringan lahan. Hal ini disebabkan oleh naiknya suhu permukaan tanah yang memicu mudah terjadinya kebakaran hutan dan kelangkaan sumber air bagi satwa liar. Kondisi kekeringan terjadi hampir disemua rawa atau aliran sungai yang ada di dalam kawasan TN Way Kambas. Hanya di aliran sungai besar yang langsung bermuara ke laut (Way Kanan dan Way Pegadungan) saja yang masih bertahan meskipun dengan kondisi debit air yang sangat minim dan kadar salinitas airnya yang tinggi akibat besarnya interusi air laut. Tidak jarang akibat kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap keberlangsungan   hidup satwa liar di dalam   hutan. Mus...

Peningkatan SDM dalam Pengelolaan Data

Gambar
Arahan langsung diberikan kepada peserta pelatihan Labuhan Ratu VI, PKHS Way Kambas semakin meningkatkan kualitas SDM guna memaksimalkan program kerja. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan yang berjudul    Pelatihan Pengelolaan dan Analisa Data Kamera Trap bagi Staf BTNWK. Berlangsung dari tanggal 12-13 Februari 2018 di Aula Balai Taman Nasional Way Kambas. Acara pembukaan pelatihan ini dihadiri langsung oleh  Ka. Balai Taman Nasional Way Kambas sekaligus membuka acara secara resmi. Hadir pula Kepala Sesi Pengelolaan dari masing-masing wilayah BTNWK beserta stafnya dan juga oleh perwakilan mitra kerja BTNWK lain. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini  adalah untuk m emberikan pemahaman dan penguasaan keterampilan dalam pengelolaan data hasil kamera trap sistem Jim Sanderson kepada s taf Balai T aman Nasional Way Kambas, m emberikan pemahaman dan keterampilan tentang teknik analisis individu H arimau S umatera melalui pola lo...