Penyediaan Sumber Air Minum Satwa Musim Kemarau

Kijang minum dari air bak yang disediakan Tim PKHS

Labuhan Ratu VI. Musim kemarau merupakan peristiwa alam yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia. Durasi kemarau mencapai 3-5 bulan. Biasanya musim kemarau terjadi antara April s.d September (normal). Dampak musim kemarau yang paling terasa terutama bagi hutan dan kehidupan liar adalah kekeringan lahan. Hal ini disebabkan oleh naiknya suhu permukaan tanah yang memicu mudah terjadinya kebakaran hutan dan kelangkaan sumber air bagi satwa liar.

Kondisi kekeringan terjadi hampir disemua rawa atau aliran sungai yang ada di dalam kawasan TN Way Kambas. Hanya di aliran sungai besar yang langsung bermuara ke laut (Way Kanan dan Way Pegadungan) saja yang masih bertahan meskipun dengan kondisi debit air yang sangat minim dan kadar salinitas airnya yang tinggi akibat besarnya interusi air laut. Tidak jarang akibat kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap keberlangsungan  hidup satwa liar di dalam  hutan. Musim kemarau yang terjadi dapat berpotensi  pada  tingginya tingkat kematian satwa akibat kekurangan air.

Karateristik umum sungai-sungai di dalam  kawasan TN Way Kambas adalah anak-anak sungai yang merupakan aliran (stream) kecil dari sungai-sungai yang berada di luar kawasan. Pada musim kemarau tiba kondisi aliran sungai-sungai tersebut sangat cepat berkurang bahkan cepat mengering.

Musim kemarau tahun 2017 ini  mulai berdampak pada kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia dan khususnya di wilayah Balai Taman Nasional Way Kambas. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi ini akan terus terjadi sampai akhir September. Hujan baru akan terjadi pada Oktober dan November. Pada saat musim kemarau di Balai Taman Nasional Way Kambas beberapa kali terjadi fenomena satwa liar keluar dari kawasan mencari air untuk kebutuhan kehidupanya. Kebakaran hutan adalah sebuah kondisi yang paling memprihatinkan pada saat berlangsungnya musim kemarau panjang.

Agar ketersediaan sumber air minum satwa liar tetap tercukupi dan dalam kondisi baik pada saat musim kemarau maka butuh tindakan langsung untuk menanggulangi hal tersebut. Atas dasar hal itu PKSH telah melakukan kegiatan Penyediaan Sumber Air Minum Satwa Liar Pada Musim Kemarau. Kegiatan ini sudah berjalan dari tahun 1995 dan masih konsisten sampai saat ini.  Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi penyediaan bak air minum satwa liar sekaligus pemasangan kamera trap di area bak air tersebut. Ini merupakan salah satu upaya nyata dalam menyelamankan satwa liar dari musim kemarau yang terjadi setiap tahunnya. (Chan)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL

Tanaman Obat Suku Talang Mamak